Catatan Popular

Rabu, 5 Februari 2014

Sayyidina Ali RA berkata :

"Sebaik-baik teman adalah, jika engkau tidak membutuhkannya, dia akan bertambah dalam kecintaannya kepadamu, dan jika engkau membutuhkannya, dia tidak akan berkurang sedikitpun kecintaannya kepadamu" (Sayyidina Ali Kwh)
"Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan" (sayyidina Ali Kwh) HIDAYAH (Petunjuk) "Harta yang paling berharga dalam hidup manusia adalah hidayah. Dengan hidayah orang menjadi beriman. Orang yang beriman tandanya adalah berbuat baik. Berbuat baik menjadikan kehidupan menjadi indah, damai, tentram, dan bahagia. Kalau kita mencari kebahagiaan, carilah hidayah, jadilah orang yang beriman, dan berbuat baiklah, maka akan kita rasakan kebahagiaan itu."
Imam Ja'far Ash-Shadiq Rah.a berkata, "Apabila Allah menghendaki kebaikan atas seseorang hamba maka Allah segerakan balasan(atas dosa2)nya didunia. Sebaliknya jika Allah menghendaki keburukkan atas seorang hamba maka ditundalah balasan(atas dosa2)nya sehingga ia mendapatkannya di Hari Qiyamat." Sayyidina Ali RA berkata : "Jika kalian ingin mengetahui apakah diri kalian cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW, Maka tanyakan kepada diri kalian apakah kalian cinta kepada para Aulia atau Wali Allah.
Jika kalian cinta maka, kabar gembira bahwa kalian termasuk orang yang cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW. Dan jika kalian ingin mengetahui apakah Allah dan Rasulullah SAW cinta kepada kalian, maka tanyakan kepada diri kalian apakah para Wali dan Aulia Allah cinta kepada kalian, Jika para Aulia cinta kepada kalian maka kabar gembira bahwa Allah dan Rasulullah SAW cinta kepada kalian".
Tidak Berdiri Menyambut Rosulullah Diceritakan oleh as-Sayyid ‘Alawi al-Maliki, bahwasa nya ayahnya al-Marhum as-Sayyid ‘Abbas al-Maliki ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ memberitahunya: Bahwasanya dia (Sayyid ‘Abbas) telah menghadiri sambutan Maulid Nabi ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ di malam maulidnya Nabi ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ diBaitul Maqdis. Di dalam majlis itu dibacakan Maulid al-Barzanji. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang beruban berdiri dengan penuh adab dari mulai awal hingga akhir majlis. Tatkala beliau(sayyid abbas) bertanya mengapa dia berdiri sedangkan usianya telah lanjut, maka dia menjawab, bhw
sesungguhnya dahulu dia tidak berdiri ketika disebut tentang kelahiran Nabiﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ , karena dia beriktikad/berkeyakinan bahwasanya itu adalah bid’ah yang buruk. Maka pada satu malam dia telah bermimpi dia berserta dengan para jemaah yang bersiap-siap untuk menyambut Rasulullahﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ . Maka tatkala muncul atas mereka Rasulullah yang mempunyai rupa paras seumpama bulan, mereka lalu berdiri semua menyambutnya , namun dia tidak mampu untuk berdiri, lantas berkata Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ : kepadanya,"Engkau tidak akan mampu untuk berdiri ". Maka ketika terbangun dia dari tidurnya ia dalam keadaan lumpuh dan berterusan keadaannya itu selama setahun. Maka diapun bernazar, seandainya Allah menyembuhkannya dari penyakitnya itu, dia akan berdiri dari awal pembacaan maulid sehingga ke penghujungnya. Maka Allah menyembuh dia dari penyakitnya itu.Dan setelah itu senantiasa dia berdiri tatkala dibacakan maulid untuk memenuhi janji nazarnya membesarkan/memuliakan Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
Dan pada saat Nabi SAW dilahirkan ibunya. la lahir seraya menunjukkan pandangan ke arah langit. Bagai isyarat ia beroleh kemuliaan.Serta kehormatan yang tinggi menjulang. Adapun Maulid/lahir nya hari Senin bulan Rabi’ulAwwal. Tempat kelahiran serta makamnya di Al-Haramain Dan telah diriwayatkan bahwa beliau dilahirkan. Dalam keadaan telah terkhitan. Bermata bagaikan bercelak. Tali pusatnya telah terpotong bersih. Semua itu terlaksana dengan kuasa qudrah llahi. Berkat keluhuran kedudukannya, di sisi Tuhannya. Dan bersamaan dengan waktu kelahirannya. Tampak beberapa keajaiban. Mambuktikan bahwa ia insan termulia. Dl antara semua makhluk. Paling utama di antara yang dikasihi Allah.
Sebagaimana diriwayatkan Abdurrahman bin Auf dari ibunya bernama Syaffaa’ (semoga Allah meridhai keduanya), Pada saat Rasulullah SAW dilahirkan oleh Aminah. la kusambut dengan kedua telapak tanganku Dan terdengar tangisnya pertama kali. Lalu kudengar suara berkata, ‘Semoga rahmat Allah atas dirimu.’ Dan aku pun menyaksikan cahaya benderang di hadapannya. Menerangi timur dan barat. hingga aku dapat melihat Sebagian gedung-gedung bangsa Rum. Lalu kubalut ia dalam pakaiannya dan kutidurkan. Namun tiba-tiba kegelapan dan ketakutan. Datang meliputi diriku dari kananku. Sehinggaku menggigil karenanya.Dan kudengar suara bertanya, ‘Ke mana ia kau bawa pergi?’. ‘Ke barat!’ jawab suara lainnya.Lalu perasaan itu menghilang dari diriku.Namun sejenak kemudian kembali lagi. Kegelapan dan ketakutan meliputi diriku.Datang dari sebelah kiri. Hingga tubuhku menggigil karenanya.Dan kudengar lagi suara bertanya, ‘Ke mana ia kau bawa pergi?’. ‘Ke timur!’ jawab suara lainnya.Peristiwa itu melekat dalam pikiran ku. Sampai tiba saat beliau menjadi utusan Allah.
Makaaku pun termasuk di antara orang-orang pertama. Yang mengikutinya dalam lslam…Dan betapa banyak riwayat hidupnya Mencatat mu’jizat-mu’jizat besar. Serta bukti- bukti gemilang tentang kenabiannya. Yang semuanya menunjukkan tinggi kedudukannya di sisi Tuhannya.Dan bahwa inayah Allah. Di setiap saat menjaganya. Dan bahwasanya dialah sebaik penunjuk. Yang menunjukkan jalan yang lurus.
(maulid simtudduror)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan